life is a big joke

Jangan biarkan ide muw usang dimakan waktu, tuangkanlah dalam goresan tinta keabadian.....

untuk mereka sang manusia sempurna

Rabu, 20 April 2011

Ku coba lagi menuangkan penat dikepala dengan bermesraan dengan tuts-tuts keyboard..

Ok, let’s “fukkin” start…


Hmmm yah awal yang fukk untuk mereka yang fukk, mungkin itu cukup adil atau mungkin saya yang terlalu emosi. Ahk ini bukan emosi, ini hanya cerminan bengis dari kawan-kawan saya…

Yahh mungkin bagi sebagian orang kemenangan adalah sesuatu hal yg harus, kesuksesan adalah sesuatu hal yg untuk mendapatkannya harus melegalkan segala cara, bahkan sampai menciderai orang yang selalu berada disampingnya.

Aneh ! yah tapi ini lah cerminan bumi (bc: kalian dan mereka) masa kini.

Segelintir orang rela memperjuangkan segala sesuatunya hanya untuk mendapatkan apa yg dikatakan teman atau mungkin lebih tepatnya sahabat, ahk tidak sodara jauh lebih terhormat. Yahh mungkin karena menganggap itu adalah segalanya. Ketika kau susah engkau akan lari kemana ? ketika kau sedih engkau akan bersandar kepada siapa ? bahkan ketika kau jatuh, siapa yg akan mengangkat mu ? tapi pastinya ketika kau senang, ketika kau bahagia, ketika kau berada diatas, kau takkan menoleh kebawah, atau mungkin kau hanya akan menikmati itu sendirian.

Maaf saja kalau aku menyebutnya “dewa bejat, bermuka tuhan”, tahu kenapa aku meneriakinya seperti itu ?

Bisa kalian bayangkan penafsiran dewa itu seperti apa ? tentu saja segala yang baik akan dialamatkan padanya. Tapi dengan menguntit bejat maka akronimnya bisa seperti seseorang yang selalu berperilaku baik, entah itu perilakunya, sifatnya, ataupun kesehariannya, (eitz jangan dulu itu masih koma) tapi sayang semua itu semu, bak kucing didalam jerami, semua yang kuingini harus terpenuhi bahkan sampai bermuka tuhan pun dilegalkan. Bermuka tuhan yang ku maksud adalah bermuka dua untuk mencari simpati kepada orang lain. Cuiihhhh !!! senyum merah merona kau pancarkan tanpa kau sadari kau bak penjilat jeroan ludah.

Yahh bagi kalian yang membaca ini pasti akan merasa ini sesuatu yang berlebihan, bahkan mungkin menganggap ini bukan cerminan seseorang yg menimba ilmu, tapi terkadang seseorang bisa dirobek jantungnya hanya dengan kalimat-kalimat seperti ini.

Entah kalian setuju atau tidak, tapi karena saya adalah teman yang baik maka saya akan membicarakan hal yg buruk didepanmu dan hanya akan membicarakan hal yg baik dibelakangmu (kutip; bang ichak)

Menang adalah hasrat, ingin terus menang adalah nafsu…

Ohhh ia, hey buat kalian juga yang berada digaris seberang, atas dasar apa kalian berhak menjudge bahkan melucuti mereka yang bermuka tuhan ? apa kalian dewa, atau mungkin malaikat yang selalu benar, Bicara sana sini hanya untuk mendapatkan dukungan dari orang yang kalian rasuki. Ingat kawan sejahat-jahatnya orang, lebih jahat lagi orang yang menjahati orang jahat.

Bicara didepan bukan dibelakang, dan saya yakin kalian mempunyai cukup nyali untuk itu. Kalian lihat perangkai tulisan ini, dia hanyalah pecundang kecil yg hanya bisa berbicara lewat huruf.

Liat diri kalian masing-masing, kalian masih berada pada satu wadah yg sama tapi sayang kalian sudah tercerai berai. Bullshit dengan segala pembenaran yang kalian agungkan. Semakin kau merasa benar semakin jauh pula kebenaran itu dari mu.

MEMUASKAN dan MEMUAKKAN hanya berbeda pada satu huruf, jgn sampai krn satu kesalahan kalian menjadi bagian dari yang satunya…

Belajarlah dari bayanganmu sendiri…


Hapus namamu dari tulisan ini jika ini hanyalah sampah bagimu….



untuk kalian yg hingga hari ini masih kuanggap saudara



tulisan ini juga dipublikasikan di http://www.facebook.com/dirgasirajuddin

masa lalu yg takkan pernah berlalu

Selasa, 19 April 2011

Wajahmu adalah puisi

Lakumu adalah puisi

Katamu adalah puisi

Kenanganmu adalah puisi

Cintamu adalah puisi

Tawamu adalah puisi

Senyummu adalah puisi

Rindumu adalah puisi

Tangismu adalah puisi

Diammu adalah puisi

Sangitmu adalah puisi

Amarahmu adalah puisi

Langkahmu adalah puisi

Ingatanmu adalah puisi

Jejakmu adalah puisi

Gerakmu adalah puisi

namun sayang kini semua itu hanya puisi,

tak ada lagi benci

tak ada lagi suka

semua kosong



20 april 2011, diiring dentingan rasa percaya - U9
i missed when i call u Solar Queen

sekolah "selokan"

Rabu, 13 April 2011

Di sebuah sekolah bernama SELOKAN di kelas 4 ada 3 orang anak serius, 5 orang anak kaya, 10 orang anak konyol, dan 12 orang anak lucu. serta ada 1guru konyol, 1 guru lucu dan 1 guru serius serta tak lupa satu hamster berwarna pink yang bisa tertawa jika dimasukkan uang koin (???).


suatu hari seorang anak bertanya "bu, 1 dolar berapa rupiah?". Jawab gurunya kira-kira 10.000,
lalu muncul suara lain,"bukannya 9000-an bu?"
"bukan itu kan kalo rupiah, ibu kan jawabnya kalo diubah ke rupee" sahut guru konyol
Lalu anak konyol berkata, "jadi rupiah dan Rupee sama?"
"hampir sama anak2.. coba dari penggunaan huruf sama kan", guru konyol nyelentuk
"iya yah, Indonesia sama India kan mirip-mirip, nasibnya juga tidak beda jauh " Jawab anak-anak konyol.
"Tapi saat ini India lebih makmur, Bu. ibu gimana sih, orang film-film India udah pada banyak diputar di Amrik. Lagipula ekonomi mereka terus meningkat.," ujar salah satu anak serius.


TENGTENGTENGTENG! tiba-tiba lonceng sekolah berbunyi.


"oke, anak-anak, sekarangt saatnya.... pelajaran tidur!". Ujar salah satu guru lucu


ok jadi sekarang kita analisa,, hormon2 apa saja yang di sekresikan oleh kelenjar pada saat kita tidur.
"rupiah dan rupee bu", kata anak konyol paling bodoh.
"kecap, bu" kata anak yang jauh lebih konyol lagi.


BRAKKKK!!! (anak kaya menggebrak meja)
asma bu guru tiba2 kambuh.


" saya tidak terima! sebagai anak Bupati, saya malu punya teman-teman seperti kalian!!
Ingat ! saya ini anak bupati, bupati men. masak sih saya punya teman yang tidak tahu hormon2 itu!!!".


"bupati tuh jabatan yang mana yah?" tanya seorang anak serius.
"Kayaknya diatasnya presiden deh.." jawab yang lain.
"Bukan! yang ada di atas presiden itu kopiahnya!", anak konyol memotong langsung

Akhirnya mereka bertengkar dan bu guru yang kena asma tak bisa menengahi.

Sampai akhirnya....GUBRAAAAAAAAAAAAAAKK!!!, bu guru yang kena asma akhirnya pingsan ditempat,tapi peperangan belum selesai...!


Anak bupati pun berniat keluar dari sekolah...

Akhirnya dari luar datang mobil2 hitam keren kinclong, dari dalamnya turunlah JUPE, bupati Pacitan yang Agung,


"Mamaa.... kata teman2 tadi mama Bupati yg suka naik diatas presiden".

dan JUPE berkata...
anakkuuuuuuuu... mama datang naak.... eh, kamu anakku yah??? sejak kapan???
JUPE mengerutkan keningnya. Tiba-tiba dia berteriak "UUPPS!" dan merogoh tasnya. "Ya Ampyun! Aku lupa pake lipstik!" katanya setelah mengeluarkan cermin.
bentar yah sayang mama benerin BH dulu ,, maklum kekecilan..
"iiiih mamah pornoaksi, aku laporin FPI biar nanti di cekal kayak ariel luna".


sementara itu... (jeng jeng jeeeng....) seseorang menatap dengan sengit ke arah JUPE...
dia adalah....
busyet, ternyata DEPE....
pantas saja dari tadi cembokar tiada henti. hihihihihi...


maka datanglah guru yang serius ke kelas itu dan kelas hening seketika.
sang guru tiba-tiba melecutkan mistar dengan keras. seisi kelas langusng melompat kaget, dan semua mata pun langsung tertuju kepada sang guru serius tersebut. (diiringi backsound music ...Jeng jeng !).


tapi kemudian karena dilihati oleh semua orang, sang guru tersebut malah malu dan menutup muka.
“malu karena ada pagar kawat yg melindungi giginya...
ternyata itu adalah guru konyol dengan topeng, dan muncullah guru serius asli dengan belengberry ditelapak tangannya..


PING PING *entah dari mana asalnya.

dengan make-up setebal tembok cina dan jambangnya mirip roma irama, ia mulai menatap murid satu persatu dan berkata...

“bagi pin BB-nya dong ? “

Lalu anak-anak serius menjawab, “ cali caiya caiya caiya caiya cali caiya caiya caiya ciaya”


Serentak kelas pun tenang….

Lalu salah satu anak serius tiba-tiba mengambil dan membakar sepuntung rokok lalu menghembuskannya keawan, dan mengeluarkan sebuah kotak ajaib dari kantongnya..
Sebuah benda yg dapat memutar cerita bergambar…

Guru serius pun mendekatinya….

ARIFIANTOOOO, kamu sedang nonton apa itu ?” teriak guru serius..
Tidak bu, saya cuman sedang mengecek email dari teman” jawabnya dengan yakin…
“Keluar, kamu saya keluarkan dari sekolah” sembari tangan guru serius menunjuk pintu

Jangan bu, jangan !
Bagaimana kalau saya membaca kitab saja…
Kalau begitu kamu saya skors”, jawab guru serius melunak

Lalu anak lucu menjawab"tapi sama saja dong,bu. keluar atau skors kan keluar juga ".
"Beda dong..!! kan kalau di skors, SPP masih harus dibayar. Terus kalau dikeluarin kan sayang, nanti sekolah ini dapat dari mana biaya untuk hidup ?”

Yahhh gampang tong bu sisa lipsync saja trus dimasukin ke youtube kan bisa terkenal…
Dan kalau terkenal kan bisa dapat uang banyak…
“ia ya, kamu bisa aja” sahut guru lucu serius…


kelas pun mulai tenang, murid-murid lalu mempersiapkan diri tuk pulang kerumah...


ohhh ia buat kawan2 yg hari sabtu nannti akan beralianisasi ria, saya ucapkan selamat...
semoga kita tidak teralianisasi-kan


http://www.facebook.com/dirgas

diujung bayangan

Sabtu, 09 April 2011

Jum’at 1 april 2011

Yah tepat disaat senja tlah menampakkan dirinya, disaat matahari tlah berbalik membelakangi ku mengantarkan pada sebuah keheningan malam..

Yaahh malam begitu dingin, sunyi, dan menyejukkan,,,
Tp kali ini malam kupastikan takkan begitu sunyi, sebab pada hari itu aku akan berbagi waktu dengannya, canda tawa, berbaur menyejukkan malam..
Yaahh kali ini malam begitu panjang menurut kuw, hmmm seperti seutas tali9 yang membentang kurus dihadapanku.

Hmmmm aku siap memulainya !

Awal yg indah pasti akan berakhir indah, tapi manis awalan ku pun tak berawal indah. Ada saja daun-daun yang mencoba menjatuhkan kuw..
Yahhh seperti daun yang tak pernah membenci angin, karena tlah memisahkannya dengan rantingnya. Aku pun begitu…
Jalani saja dengan penuh keheningan untuk menyunyikannyam, semua begitu diam saat kuw melangkah kan kaki…

Ohhh ia buat seseorang yg kusebut “kamu”, terima kasih atas pertolongannya pada hari itu….

Okey mari mengalahkan waktu, hanya untuk beberapa saat. hal pertama yg ku lakukan yakni bertemu dengan sang raja manusia, kebetulan pada saat itu merupakan janji ku padanya untuk sering mengunjunginya, yahhh minimal lima kali sehari…
Menghabiskan waktu sejenak tuk membongkar tirani..

Seperti biasanya hal yang paling ku senangi yakni mengunjungi serpihan kata yg terbungkus dalam rautan kertas, ada begitu banyak hal yg baru disana yang tak ku ketahui, aku pun mencoba menyapa deretan kata itu. Hmm dibalik kesibukanku berramah tamah dengan deretan kata tersebut, sosoknya begitu liar, ia tak begitu tenang.

Sudut sudut ruangan pun ia datangi hanya untuk menyapa dan melihat kabar deretan yang lain. Aku pun memanggilnya hanya untuk memastikan bahwa dia harus tenang. Mungkin karena ia tak begitu tenang maka aku pun mencoba mengajaknya mengunjungi serpihan kata yang lain, tentunya ditempat peristirahatan kertas yg lain pula.

Pertama-tama ku lakukan setalah ditempat itu yakni membiarkannya begitu liar agar ia bisa beradaptasi dengan susananya. Satu menit, dua menit, tiga menit, hinggah lima menit ku biarkan ia menyalami kabar yang ia ingin salami.

Dan…

Kucoba memilih salah satu dari sekian serpihan kertas, memanggilnya lalu menyarankannya untuk saling berkenalan. Yup dia begitu tenang ketika tlah berkenalan dengan serpihan kertas itu.
Lima menit, sepuluh menit, hingga tiga puluh menit tampaknya kini ia begitu mesra dengan serpihan kata itu, mereka tampak telah berkenalan jauh satu sama lain. AKRAB dengan senyuman menatap serpihan kertas, entah apa yang mereka perbincangkan, itu jadi rahasia mereka tentunya..

Dan malam pun begitu sunyi, ku seret kaki yg mulai lemah ini tuk segera menemukan kepingan-kepingan putih hanya untuk memastikan agar supaya esok dan dipejaman mataku nanti aku dapat tersenyum dan tak menemukan kesulitan.

Yah tempat yg ku pilih yakni sebuah gubuk kecil yg disananya ada begitu banyak cerita bagiku, karena ditempat itu lah tempat favoritku.

Dan malam semakin larut, aku pun tak ingin membiarkannya untuk larut dalam kegelapan malam…

“Waktu masih begitu panjang” gumamku…
Tapi ternyata akhir kata itu salah,

“waktu tlah memusuhi bahkan menghentikan langkah itu” mungkin itu takkan begitu adil…

setahun setelah hari itu

Surat ini kuw tuliskan setahun yang lalu untuk kekasih kuw atau mungkin lebih tepatnya mantan kekasihku. Maaf jika surat ini tiba setelah setahun berlalu, yah aku tlah menyembunyikannya diruang sunyi….

Makassar 10 april 2010, jauh sebelum hari ulang tahun mu

Aku tulis surat ini walaupun mungkin akan sampai sangat terlambat ditangan muw. Aku berharap ini dapat mengobati kesalahan yang telah kuw perbuat dan untuk mengobati rasa rindu yang teramat dalam.
Disaat kau membaca surat ini mungkin aku tidak berada disamping muw, seperti yang kau impikan. Atau mungkin kita sudah tak bersama lagi, kamu dengan yg lain atau aku dengan yg lain. Semua ini sengaja ku perbuat hanya untuk menjawab bagaimana setelah setahun surat ini ku buat.
Namun aku hanya ingin engkau tahu bahwasanya aku selalu memikirkan muw dimana pun dan kapan saja, selama aku masih mampu melihat terang kehidupan. Aku berharap diulang tahun muw ini kau berbahagia dengan segala anugerah yang telah tuhan berikan kepadamu dan tentunya pada saat ini kau sudah menjadi gadis dewasa.
Aku sadari inilah kekurangan kuw, tidak dapat selalu berada disamping muw. Aku dan kau sedang berada ditempat yang berbeda memisahkan, untuk memperjuangkan apa yang akan menjadi bekal esok. Bukan sesuatu hal yang luar biasa namun aku dan kau sedang berbuat sesuatu, dan ku pikir kau akan bangga kepadaku sebagaimana aku padamu.
Ingatlah masih ada tahun-tahun berikutnya. Sementara ini kau harus mempersiapkan dirimu menjadi seseorang gadis dewasa yang kuat dan senantiasa berdoa dan berbuat baik pada sesama serta berbakti kepada orang tua. Janganlah kau berfikir untuk menyelesaikan segala sesuatunya terlalu dini, saatnya pasti akan tiba..
Sekarang kau memiliki kemudahan hidup dizaman yang lain, jangan lupa aku akan selalu menunggu muw ditempat yang suatu saat akan kau kunjungi.
Baiklah peri kecilku, sekali lg aku berharap kau berbahagia diulang tahun muw, maaf atas segala kekurangan kuw dan hanya goresan tinta ini yg dapat kuberikan.
Peluk mesra untuk muw, aku senantiasa memelukmu erat hingga tangan tuhan memisahkan kita. Hingga kapanpun kau tetap bagian hidupku…
U r the solarQueen my ladyrose the saint of my live…
Cium mesra dan peluk erat dari kekasihmuw…..

aku selalu terlambat, terlambat memberikan apa yang seharusnya kuberikan…
Berbahagiahlah dengan balutan senyummu

Tinta tak bernyawa

Jumat, 08 April 2011

Hmmm sebelumnya tulisan ini hanya merupakan tulisan usang penghuni kotak hitam kuw, dan….
Ok lah….

Mulai dengan harapan yg tak kunjung terang, harapan yg tak diharapkan… kuw coba kembali menuangkan sesak ini dalam coretan tinta tak bernyawa.. tinta yg akan selalu mengabadikan saat semuanya usang dimakan waktu…waktu yg akan menjadi saksi bahwa aku pernah hadir diantara mereka…
Inilah aku…
aku yg akan mencoba mengabadikan diriku sendiri dalam tinta tak bernyawa…

Semua ini bersumber dari emosi jiwa yang terpendam jauh dilubuk hati sanubari…yang tak akan pernah sanggup aku sentuh…yang tak akan pernah mampu aku lihat…yang tak akan pernah bisa aku jelajahi….Inilah rintihan hati ini…hati yang telah rapuh…Hati yang telah lelah untuk bertahan…hati yang telah lama menyakiti diri ini..membawa aku selalu dalam keterjerumusan dunia yang hina dina...kesengsaran yang penuh luka putus asa…

Aku hidup disebuah dunia yang gila….gila akan kekuasaan….
dunia yang penuh kegelapan..
tak ada secelah cahaya yang menyinarinya..
Aku disini,sendiri..
hidup dalam sebuah dunia keterasingan…menikmati indahnya kesunyian..
menikmati kekosongan dalam kehampaan..

Aku menjauh dari keramaian yang berisik…dan berteduh di dunia ini..Alasan aku untuk berdiam dan hidup disini adalah untuk memperoleh ketenangan hati…
Ketenangan hati yang tak pernah kuperoleh dari dunia luar sana..

Aku terlahir dari dunia luar sana…dunia dimana kebaikan dan kejahatan..baik dan buruk..bahagia dan kesedihan saling berputar dalam roda kehidupan…

Aku hidup diantara kasih sayang yang memanjakan diriku..dan mengangkat diriku cukup tinggi,,cukup tinggi hingga aku mampu melihat pesona dunia ini…

Namun sejak aku terlahir,,..aku hidup diantara perbedaan yang menjauhkan aku dari yang lain…Perbedaan adalah jurang yang membuat diriku jatuh dalam dendam dan kesedihan yang tak terungkapkan….Memendam semua itu tidaklah mudah,,,..kecemasanku mulai ada kala aku tak lagi mendapatkan kebaikan secara lisan maupun perilaku….Senyuman mereka...tatapan mereka...kata-kata yang keluar dari bibir mereka seakan-akan ingin membuatku terjatuh….Tekanan demi tekanan kualami…dan tekanan itu makin membuat diriku cemas…

Aku mencoba untuk bangkit dari kecemasanku..melupakan perbedaan yang terasa digetir jiwa.. mencoba untuk mengubahnya,,tapi aku tak bisa!!!

Semakin lama aku semakin larut dalam kepedihan..tak bisa dielakan lagi,,jiwa ini telah habis oleh tekanan-tekanan yang datang....Depresi berat melanda diriku..kehancuran hidup telah menyambut diriku..Aku jatuh!!!aku kalah!!!

Aku mengubah hidupku..mengubah diriku!!! aku mencoba membiasakan diri hidup dalam keterasingan dan kesunyian yang pekat..Dan aku tak pernah melihat lagi matahari…

Kekacauan dalam hidupku membuat ku mempelajari dan memahami keindahan sebuah keterasingan dan kesunyian….Darah dingin mengalir dalam tubuhku,,,dan kini aura kematian telah merasuki pikiranku...aku merasa tenang disini,,,aku merasa nyaman dengan semua ini,,dan aku takkan mengubahnya..

Dendam masa lalu membayangi diriku pada masa kini..sakit dan luka masa lalu membekas dalam relung hati,,,mengiris-ngiris hati ini,,,,aku tahu bahwa dendam ini akan menambah penderitaan hidupku,,maka dari itu aku mengurungkan diri dari dunia luar…menutup mataku dari dunia luar,,melupakannya selamanya…

Aku yakin dunia luar sana tidak akan menemukan diriku dan tak kan mampu menembus dinding duniaku…aku rindu akan dunia luar,dunia luar yang melahirkan diriku,,,,namun aku tak bisa kembali,,,,karna itu hanya akan mengulang kenangan pahit masa lalu yang akan membuatku terjatuh lagi…terkadang aku harus diam menjauh dari hiruk pikuk keramaian untuk mencari sahabat sejatiku…terkadang pula aku harus memejamkan mata ditengah cahaya hidup yang membelenggu sukma untuk memahami makna kehidupan yang telah ku arungi…disaat dentang lonceng kematianku telah tiba dan setelah tangan tuhan menjemputku menuju rumah keabadian…

Dari…
sahabat yang terpinggirkan

Catatan harian yang berkhianat

Sabtu, 02 April 2011


Aku takkan sepermurah dengan malam kemarin. Malam ini aku masih dapat tersenyum, dan kemarin pun aku masih ingin tertawa….


Menulis menjadi sesuatu yang begitu menakutkan saya beberapa bulan terakhir ini. Berat rasanya untuk mengangkat pulpen dan menuliskan kalimat-kalimat di atasnya. Jika saya melihat layar putih kertas maya Microsoft word, saya seperti berhadapan dengan makhluk yang sangat menakutkan. Ada kadang keinginan untuk membunuhnya, namun aku selalu kalah. Ini menjadi hal yang begitu membingungkan…

Dan malam ini, saya harus menulis. Ini kewajiban, jika ingin terus hidup. Keuangan saya semakin merosot. Sementara dana sokongan dari kampung halaman tak mungkin diharap lagi. Bukan tidak mungkin, namun telah menjadi haram untuk dilakukan.

Ah, senang juiga rasanya kata-kata mengalir lagi dari jari-jariku yang perlahan mulai lancar mengetik huruf-huruf, nyaris sepuluh jari. Kesenangan terbesar saya adalah saya masih punya keberanian untuk membunuh semua ketakutan saya pada menulis.

Saya harus terus, terus untuk menulis. Satu halaman cukup untuk perayaan pertama membunuh ketakutan dan kemalasan saya yang nyaris menahun itu. Bagaimana tidak, berbulan-bulan sudah saya sembunyi dari diri saya sendiri dan mengadakan pembelaan, bahwa saya hanya sibuk belaka. Terlalu banyak pembelaan, justru membuat saya mati rasa dari rasa bersalah. Dan konsekwensi buruknya adalah saya kehilangan produktifitas. Bukan itu saja. Hal ini, jika dibiarkan terus, akan berakibat fatal pada kehilangan kemampuan untuk menulis. Dan saya tak ingin itu. Jujur.

Dan sekarang, saya akan menulis tiga buah tulisan: satu esai ringan, satu cerpen, dan puisi. Saya harus melakukannya.saya harus menulis. Malam ini. Paham, Dir?

Ayo, terus! Terus menulis, Dir! Sebentar lagi, aliran kata-katamu akan segera sampai di ujung halaman. Kamu harus menang. Kamu harus menang. Kamu harus menang.

Kamu harus menulis lagi. Bukitkan pada banyak orang, bahwa kamu tak hanya pandai bicara masalah kepandaian. Kamu harus buktikan, bahwa kini Dirga kembali menulis lagi. Dan Ia adalah seorang yang akan selalu melahirkan tulisan yang bagus. Tulisan yang akan membuat banyak orang tercengang dan ingin banyak belajar padamu. Kamu harus buktikan semua itu. Maka malam ini, kamu harus buktikan janjimu itu. Oke?

Kubilang juga apa. Kamu sebentar lagi tiba di ujung halaman. Mari, Dir, bernyanyi kita bersama menuju ke sana. Aku adalah pemenang, aku adalah pemenang, aku adalah pemenang atas pertempuran melawan kemalasan dalam diriku.

Ingat, Dir. Seperti kalimat terakhirmu pada penutup materi artikel dan prosa beberapa hari lalu, bahwa menulis seperti berenang di kolam. Sebanyak apapun kau belajar teori tentang berenang, jika kau tak menceburkan diri segera ke kolam, bagaimana kau tahu rasa sebenarnya berenang itu? Begitu juga dengan menulis, sebanyak apapun kau melahap teori dan teknik menulis, jika kau tak juga mengangkat penamu dan menuliskan di kertas, atau menggerakkan jari-jarimu di tuts-tuts keyboard komputermu, maka kau tak akan pernah tahu menulis yang sebenarnya.

Mari, dir! Mari, sebentar lagi kita tiba. Beberapa huruf lagi semuanya tuntas. Bagaimana, apakah kamu telah siap merayakan kemenangan kecilmu ini ? hahaha….tertawalah Dir, tertawalah sepuasnya. Meski hanya selembar ini, namun kamu telah membuktikan bahwa kau tak seburuk yang kau bayangkan. Kau bukanlah pengecut yang berlari dari masalah. Kamu menang, Dir ! kamu menang. Kamu telah tiba. Kamu telah tiba. Kamu telah tiba…

Aku datang
Bagaimana, apakah kau akan menyambutku dengan ramah?
Aku datang, dengan membawa kabar: aku sedang bahagia
Tepatnya, belajar menjadi bahagia

Tak sudi aku menjadi pengecut, penakut
Pada apa yang mesti aku perangi: diriku sendiri
Tak sudi aku, sungguh!

Dan aku benar-benar datang
Untuk kesekian kali, tentu bagimu
Dan aku kini datang
Dengan alasan yang berulang: hendak membunuh kemalasan

Kita Tidak Butuh Mood
Salah satu berhala yang banyak dipuja oleh penulis –apalagi penulis fiksi—adalah mood. Mereka bisa menulis dengan baik kalau sedang mood. Sebaliknya mereka akan berhenti menulis kalau lagi nggak ada mood. Lama-lama mereka dikuasai mood. Mereka menulis atau tidak, tergantung kepada mood atawa suasana hati.
Saya tidak tahu sejak kapan penulis sangat tergantung kepada mood. Begitu tergantungnya sampai-sampai mereka percaya mood sangat menentukan lancar tidaknya menulis. Padahal kitalah yang seharusnya menentukan diri kita sendiri. Kalau kita membiasakan diri untuk menulis kapan saja; dalam suasana gaduh atau tenang, dalam suasana penuh semangat atau dingin tak bergairah, kita akan lebih produktif sekaligus melahirkan tulisan yang lebih berbobot. Satu hal yang harus kita pompakan: menulis karena memang ada yang harus kita sampaikan. Kalau mood sedang tidak bersahabat dengan kita, jangan dikasih hati. Tetaplah menulis. Hajar waktu itu sampai berbabak belur.

OK. Tajamkan pena dan ubahlah dunia dengan tulisanmu!!!

ohhh ia, kemarin salah satu yang ku sebut "dia" mengatakan pada kuw bahwa salah satu dari "dia" menyukai tulisan ku. Terima kasih dan salam pena untuk muw...

dan salah satu "dia" lagi mengatakan pada kuw, bahwa hal ygf kuw lakukan sangatlah murah, dengan men-tag kan kepada mereka tulisan-tulisan kuw. bung ini bukan panggung, kata "dia". ok aku menerima saran muw dan takkan mempublikasikan secara sengaja lagi seluruh hasil pena kuw.
 

Lorem

Ipsum

Dolor